Pemilu 2009 ini emang banyak kekurangannya....banyak celanya. Tapi justru momen ini seharusnya dijadiin intropeksi buat semua pihak.
Banyak pihak yang menyalahkan KPU selaku panitia penyelenggara pemilu. Mulai dari banyaknya pemilih yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap(DPT), sampai kepada sikap ketua KPU yang terlihat tidak profesional yang terlihat di tempat Presiden SBY mencontreng kemarin. hal ini bahkan memancing Presiden SBY untuk memberikan pidato yang bersifat klarifikasi tempo hari silam.
Berita politik terbaru ini bahkan mengabarkan bahwa kelompok "Teuku Umar" di komandoi oleh Megawati, Prabowo, Wiranto, Gus Dur, dan pimpinan partai-partai yang protes hasil Pemilu 2009, mengancam akan memboikot Pemilu Presiden mendatang jika tuntutan mereka tidak diperhatikan. Adapun yang jadi tuntutan mereka adalah pertanggungjawaban dari presiden, pemerintah, dan KPU, yang mereka curigai telah berbuat curang.
Meskipun ada bantahan dari Wiranto yang mengatakan bahwa ancaman boikot ini bukanlah merupakan agenda nasional dan bukan merupakan sikap dari takut kalah dari Presiden SBY serta merupakan sikap protes atas dilanggarnya hak-hak konstitusional masyarakat, namun sekilas dapat terlihat sikap ketidakdewasaan yang cenderung menyalahkan orang lain.
Apakah jika yang menjadi partai pemenang pemilu kemarin bukan Partai Demokrat, salah satu dari mereka akan tetap berada di kelompok "Teuku Umar" tersebut?
Salah siapa?
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Benar, pemilu kali jauh lebih buruk ketimbang pemilu 2004 yang lalu. Tapi lantas, apakah KPU, Presiden, dan Mendagri bersalah penuh atas pemilu kali ini?
Tulisan ini tidak bermaksud menghakimi atau membela siapapun. Tulisan ini hanya ingin mencoba mengajak untuk berpikir lebih jernuh kepada diri masing-masing.
Sejauh manakah kesadaran berpolitik kita?
atau yang mungkin lebih simplenya...
Sejauh manakah kita telah berusaha?
Sebelum mengatakan sebuah kesalahan adalah milik siapa, mari kita coba bercermin ke diri kita masing-masing terlebih dahulu. Apakah kita telah lepas sepenuhnya dari kesalahan?
Okay, KPU,Presiden,Mendagri memang mempunyai andil dalam pemilu kali ini. Tapi pesta demokrasi itupun tak akan berhasil jika kita tidak ikut berpatisipasi. Jadi andil itupun bukan hanya ada di mereka, tapi ada di kita masing-masing juga, selaku masyarakat. Tuan rumah dalam pesta demokrasi tersebut, karena pemilu itu di selenggarakan untuk kita. Pertanyaannya kemudian, apakah yang menjadi andil kita selain hanya menjadi tukang hura-huranya?
Salah satu hasil survey menyatakan bahwa hasil dari golput adalah sekitar 40%. Ini adalah suara tertinggi dalam pemilu kali ini. Bahkan jika golput ini memiliki partai sendiri dan mengajukan calon presiden-wakil presiden nanti, mereka hanya butuh sekitar 11% lagi untuk memenangi pemilu presiden. Apa pointnya?
Terlepas dari berbagai alasan golput, pemilih yang tidak masuk dalam DPT berteriak menyalah-nyalahkan. Padahal coba pikir, apakah mereka juga ikut pro-aktif dalam mendaftarkan dirinya? Atau bagaimana sikap anggota "Teuku Umar"? Apakah mereka juga mencoba untuk pro-aktif mengajak masyarakat untuk mendaftarkan dirinya sebagai pemilih tetap?
Negara ini sudah cukup banyak salah tanpa harus saling mempersalahkan lagi. Sebelum melihat ke orang lain, lihatlah dulu ke diri sendiri. Negara ini benar-benar butuh sikap dewasa dari setiap elemennya, yang bisa memberikan sumbangsih untuk negara ini.John F. kennedy satu waktu pernah berkata,
Don't ask what your country can do for you, but what you can do for your country
Simple words, tapi mempunyai makna yang dalam....
Buat gw, coba deh yuk kita lihat dulu ke diri kita masing-masing. Apa sih yang udah kita lakuin? Apa yang bisa terbaik kita lakuin? Apa sih yang jadi kekurangan kita? Karena gw yakin, jika setiap orang berubah untuk dirinya masing-masing menuju arah yang lebih baik, negara ini juga akan berubah lebih baik sendirinya koq.
Stop saling menyalahkan, Koreksi diri masing-masing, siap terima kekurangan....Would U?
PS: Jujur, gw pegel ngeliat orang yang teriak-teriak hal yang gw tulis di atas.
PPS : Gw mungkin ada 1 lagu insiprasi.....
The Times They Are A-Changin'
by : Bob Dylan (1963)
Remaking by : Keb Mo (2008)
Come gather 'round people
Wherever you roam
And admit that the waters
Around you have grown
And accept it that soon
You'll be drenched to the bone.
If your time to you
Is worth savin'
Then you better start swimmin'
Or you'll sink like a stone
For the times they are a-changin'.Come writers and critics
Who prophesize with your pen
And keep your eyes wide
The chance won't come again
And don't speak too soon
For the wheel's still in spin
And there's no tellin' who
That it's namin'.
For the loser now
Will be later to win
For the times they are a-changin'.Come senators, congressmen
Please heed the call
Don't stand in the doorway
Don't block up the hall
For he that gets hurt
Will be he who has stalled
There's a battle outside
And it is ragin'.
It'll soon shake your windows
And rattle your walls
For the times they are a-changin'.Come mothers and fathers
Throughout the land
And don't criticize
What you can't understand
Your sons and your daughters
Are beyond your command
Your old road is
Rapidly agin'.
Please get out of the new one
If you can't lend your hand
For the times they are a-changin'.The line it is drawn
The curse it is cast
The slow one now
Will later be fast
As the present now
Will later be past
The order is
Rapidly fadin'.
And the first one now
Will later be last
For the times they are a-changin'.