e.. MONYONG !!
Hehehe....kalem..kalem. Jangan marah, jangan tersinggung dulu. Gw nulis kalimat di atas bukan dengan maksud untuk ditujukan buat siapapun koq. Tapi itu adalah kalimat yang bikin gw kaget gara2 keucap ma seorang ce yang dandanannya modis-metroplis di lift salah satu gedung perkantoran di bilangan Jakarta Selatan kemarin.
Apakah itu namanya?? LATAH. Yup !!! Sering'kan ngedenger kalimat-kalimat kayak :
e.. MONYONG !!!
e.. COPOT !!!
e.. MONCROT !!
Yah apalah dan gimanalah sebutannya, tapi pernahkan denger?
Sebenernya, apa sih latah itu?
Om wiki bilang,
Latah is a condition of hyperstartling found in certain parts of the world that is commonly considered a culture-specific syndrome. It is also the name for those with the condition, which is found mainly in adult women. The afflicted have a severe reaction to being surprised in which they lose control of their behavior, mimic the speech and actions of those around them and sometimes obey any commands given them. Latahs are generally not considered responsible for their actions during these episodes.
Kalo KBBI edisi ketiga jelasin,
Latah mempunyai arti ;
* Menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain.
* Berkelakuan seperti orang gila, misalnya; karena kehilangan orang yang dicintai
* Meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain
* Mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh
Kalo ini nulis,
Perilaku latah muncul dalam bentuk ucapan atau perbuatan yang spontan (diluar konteks) dan biasanya terjadi setelah ybs. kaget atau dikagetkan.
Latah dapat muncul dalam beberapa macam bentuk antara lain pengulangan kata (ekolalia), peniruan gerakan (ekopraksia), pengucapan kata-kata jorok (koprolalia) ataupun melakukan gerakan sesuai perintah (automatic obedience)
Nah cukup deh tiga itu yah defisininya. Sisanya boleh dicari sendiri, kalo niat. Hehehe...
Gw coba ngerangkup dari definisi itu. Simplenya, latah itu adalah ucapan atau perbuatan yang meniru lingkungan atau kondisi yang ada di sekitarnya.
Satu fenomena menarik tentang latah ini, ternyata latah hanya berkembang di wilayah asia, atau khususnya asia-tenggara. Kenapa? Gw juga kurang taw pasti. Tapi gw pribadi emang belum pernah denger ada bule tulen ngomong, "o...dismantle...dismantle", ato, "a...Do it...do it.." ato pun latah-latah lainnya dalam bentuk ucapan ataupun perbuatan. Kenapa yah?
Blog-walking ke-sini, ngasi gw sedikit pencerahan. Mungkin latah ini timbul dari budaya pengen EKSIS dan EKSISTENSI itu sendiri. Dari sana, munculah budaya ikut-ikutan. Coba kita lihat contohnya:
* Anak smp-sma-kuliah, Ibu rumah tangga beli BB terbaru dengan alasan buat dibilang gaul karena memiliki gadget terbaru dan tercanggih. Pertanyaannya, berapa % kemampuan blackberry itu dipakai mereka?
* Rame-rame antri berjam-jam di senayan city untuk beli sepatu crocks, dengan alasan buat dibilang mengikuti mode. Pertanyaannya, seberapa besar mereka menjadi korban mode?
* Bikin-bikin blog dengan alasan, "yang lain bikin soalnya". Jadi ga bikin = ga eksis?
* Dan contoh-contoh lainnya.
Intinya sih, dengan latah atau ikut-ikutan itu, seseorang ingin dianggap eksis di lingkungannya, entah dengan itu dengan dibilang gaul, mengikuti mode ato apa aja. Tapi ternyata selain itu, lebih parahnya lagi, beberapa kasus tertentu mengatakan bahwa seseorang itu latah dengan harapan ia akan di perhatiian Sekitarnya, kayak "Wah liat si X, skrg udah punya BB Bold", ato "Wah jeng M, sepatu-sepatunya model-model terbaru semua yah", ato apapun deh.
How sad....How poor...
Ironisnya, ini yang sedang terjadi saat ini. Ga percaya? Coba deh lo liat sekeliling lo 360 derajat dan lo mulai searching, ada ngga yang kayak gitu?
Well, kalo menurut riset sih, 1 dari 3 orang itu latah. Jadi klo di sekeliling lo, ataupun sekelompok lo ada sekitar 10 orang, maka 3 diantaranya latah. Bener atau ngga? Namanya juga riset.
Sebenernya eksis itu ga perlu latah. Ga percaya lagi? Gw setuju apa yang di kutip ini dari sini, yang bilang,
eksistensi diri adalah manifestasi dari kualitas diri, seseorang tidak akan diakui eksistensinya apabila ia tidak memiliki kualitas yang secara mencolok berbeda atau lebih dari orang lain.
Intinya lagi, kalo lo emang udah punya "something" dalam diri lo, dengan sendirinya lo akan ada koq di sekitar lo. Ga perlu dengan ini-itu, ngabisin duit ato ngelakuin kelakuan-kelakuan aneh. kita adalah kita, dengan segala kualitas diri kita yang ada. Kalo lo adalah seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang extra-ordinary, dlm hal apapun, orang akan respek dan inget ke lo koq. Sebaliknya, kalo lo latah ikut-ikutan....? Well, tebak sndiri aja.....
Nah sekarang gw pengen cuma nanya....
masi pengen latah? details...